She Bad: Berpura-pura Itu Melelahkan!


Aku merebahkan diri di sofa ketika sampai di rumah. Fuh, kenapa sih ada tren sepatu? Modelnya sih suka, mahalnya itu loh yang bikin kesel. Pasti papa gak bakal kasih duit, mana di dompet duit tinggal 200.000 lagi.
“Ta? Kok gak ganti baju?” tanya kakakku, Kak Shella. “Lo kalau udah pulang bantuin kakak kek sekali-kali beresin rumah.”
Aku mendesah, “ck, bentar napa kak. Aku capek.”
“Ya kali dah capek lo, kuliah lebih capek bray.”
Namaku Tania Olive Bone. Panggilanku, Tania. Aku kelas 8 dan umurku 14 tahun. Kakakku bernama Shella Jessica Bone, dia sudah kuliah di universitas ternama.
Aku dan kakakku tinggal berdua di rumah kecilku di Yogyakarta, sedangkan kedua orang tuaku tinggal di Jakarta.
“Sore ini mama pulang ke Jogja, jangan pergi kemana-mana, dek. Kita mau jalan-jalan, besok kan libur,” ucap Kak Shella.
“Papa gak pulang?” tanyaku.
Kak Shella menggeleng, “kata mama sih enggak, soalnya papa banyak kerjaan.”
***
Restoran Raminten, Yogyakarta. Pukul 15.25
“Gimana sekolah kamu, Tan?” tanya mama.
Aku menaikkan pundakku, “ya gitu, biasa. Gak ada hal yang menyenangkan ma.”
“Masih suka ikutin tren?” tanya mama lagi.
Aku terdiam, “emm…”
“Berarti masih suka,” ucap mama.
***
Rumahku, pukul 21.10.
“Dek, udah sikat gigi kan? Tidur!” perintah mama.
“Iya, ma. Lagi chat sama temenku nih,” jawabku.
Mama berdiri di ambang pintu sambil melipat kedua tangannya, “ngobrol apaan sih? Sama siapa chatnya?”
“Sama Lio–” perkataanku terputus, mengingat aku sudah dilarang chatting dengan Liora. “Ra.”
Mama menggelengkan kepalanya, “mama udah bilang ke kamu berkali-kali. Dilarang chat sama Liora. Dia itu anak gak baik di sekolah, Tania,”
“Tapi ma,” aku duduk di tepi kasur. “Liora gak seburuk yang mama kira.”
“Buktinya apa?! Kamu jadi anak geng di sekolah itu karena siapa?! Mama?” mama kelihatan marah. Ya, memang marah. “Mama mau tidur”
Oke, mama sudah marah besar. Argh, terserah lah, aku tidur saja.
Natasha Liora Hwiny:
Kalau mau, besok kita ke mall. Biarin aja mamamu marah, yang penting sahabat, Tania J
***
“Lho, hari ini mau kemana, dek?” tanya Kak Shella.
Aku memakai flat shoes milikku sambil menelepon Liora, “janjian nih sama si Liora. Inget, jangan bilangin ke mama. Bye kak!”
Sekilas, kulihat Kak Shella geleng-geleng kepala.
***
Shella
“Adikmu kemana, Shel?” tanya mama padaku.
Aku menggeleng, “katanya sih mau ketemuan sama temennya. But, I don’t know tempatnya dimana.”
“Benarkah?” mama mengelus lengannya pelan. “I feel, dia pergi sama Liora.”
Badanku menegang, agaknya mulai mengerti topik pembicaraan mama. Oh Tuhan, jangan bilang kalau mama mau bertanya dengan siapa Tania pergi.
“Dengan siapa adikmu pergi?” tanya mama.
Sial, tepat sekali. Mama bertanya itu. Tidak adakah pertanyaan lain?
“Mboh (tidak tahu), ma” jawabku.
KRING!!
My Bestie, Jeremy Aldo Terence:
Gue mau ke Jogja City Mall nih. Abis itu ke Hartono Mall, nonton di CGV Blitz. Ada yang mau ikutan gak? Gue cuman sendirian ke mall naik mobil.
My Bestie, Edward James Ardian:
Gak, gue lg ada acara
My Bestie, Pricillia Jessie Liondita:
Sama, gue juga ada acara
Yes, aku punya ide. Siapa tau si Tania disana.
Shella Jessica Bone:
Gue ikut, Do. Tunggu gue di depan rumah gue yak

Awas aja kamu di JCM atau di Hartono Mall, Tania.

***
Hai guys, I'm back! Cerita baru nih, baca ya. Inget, bakal selalu update dan kemungkinan besar di post di Wattpad.

Komentar

Postingan populer dari blog ini